Membalas Kesombongan dengan Kesombongan (QS. al-Baqarah [2] : 30-33)
Kajian Tafsir Zaman Now di IAIN Batusangkar
:: Membalas Kesombongan dengan Kesombongan (QS. al-Baqarah [2] : 30-33) ::
Sombong adalah penyakit hati yang bisa menjangkit kepada siapa pun
manusianya. Tidak peduli apa pun status sosialnya, orang kaya bisa menjadi
sombong, orang miskin pun bisa menjadi sombong, pejabat bisa menjadi sombong,
petani bisa menjadi sombong, bahkan ustad sekali pun bisa menjadi sombong. Pintu kesombongan akan terbuka lebar bagi siapa pun manusia yang tidak lagi mengenal dan
lupa dengan kekuasaan Tuhannya.
Ketika Allah SWT berkata kepada para malaikat (إِنِّي
جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً)
“Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”, para Malaikat kemudian protes dan
seolah menyombongkan diri. Mereka berkata (قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ) “Apakah engkau
hendak menjadikan orang yang kerjanya merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami selalu bertasbih memujimu dan mensucikan namamu ?”. Maka untuk
membalas kesombongan para malaikat itu Allah pun menjawab dengan mengatakan (إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ) “Aku lebih mengetaui darimu apa yang tidak kau
ketahui”.
Di sini dapat kita lihat bagaimana Allah SWT menggunakan pendekatan ilmu
untuk membalas pernyataan para Malaikat. Maka dapat kita ambil sebuah pelajaran
bahwa membungkam sebuah kesombongan secara psikologis jauh lebih lebih cepat
dan efektif dari pada membungkam secara fisik.
Kemudian Allah SWT mengajarkan nabi Adam AS الأسماء) ) “nama-nama (benda), namun hanya
memperlihatkannya saja kepada Malaikat, tanpa mengajarkannya. Lalu
memerintahkan kepada Malaikat, “Coba kamu sebutkan nama-nama tadi !”. Para
Malaikat pun tersadar dan menyesali tindakannya (قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا
ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ) “Mereka menjawab, Maha suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain apa yang telah engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah
yang maha mengetaui lagi maha bijaksana”.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa Allah menanyai malaikat nama-nama
itu sedangkan Dia tidak mengajarkan sebelumnya dan hanya memperlihatkannya
saja. Apakah boleh menguji seseorang padahal sebelumnya tidak pernah kita
ajarkan materi yang ingin diujikan terlebih dahulu. Jawabannya Boleh, karena
tidak harus yang diujikan itu diajarkan terlebih dahulu, bisa jadi tujuannya
untuk mengukur kemampuannya, atau bahkan untuk membungkam kesombongan seseorang
yang merasa lebih dari pada yang lain.
Dan teori ini terbukti, ketika Allah SWT menguji kemampuan malaikat dalam
menyebutkan nama-nama itu, para malaikat pun tidak mampu menjawabnya. Nah, di
sini lah letak hikmahnya Allah SWT kepada makhluknya. Untuk membungkam orang
yang sombong terkadang juga perlu dengan kesombongan, biar dia bisa berfikir
apakah yang dia sombongkan itu sudah lebih baik dari pada orang lain atau
belum.
Di samping itu juga Allah SWT ingin menyampaikan pesan bahwa hanya orang berilmu
yang mampu mengelola bumi ini serta juga menjaganya. Manusia adalah makhluk
yang diberikan kelebihan dalam hal ilmu pengetahuan oleh Allah SWT, maka dengan
itulah menjadi bekal baginya untuk memakmurkan bumi Allah SWT ini, Wallahu
A’alam.
Comments
Post a Comment